Demo Arowana Rupiah Hari Ini Di California Today

Demo Arowana Rupiah Hari Ini Di California Today

demo di monas hari ini

Jumat, 18 Desember 2020

Jumat, 18 Desember 2020

Jumat, 18 Desember 2020

Sebagai situs yang mempopulerkan taruhan game sport online, koi gate demo rupiah berkomitmen memberikan pelayanan maksimal berkualitas untuk setiap member. royal888 online login koi gate demo rupiah Pemain dapat meraih kemenangan dengan nilai yang cukup hebat bahkan juga cuma dari perputaran biasa tidak dari Free Spin.

aksi demo hari ini di jakarta

situasi demo di jakarta hari ini live

Rabu, 8 Desember 2021

Jumat, 18 Desember 2020

Use the fields below to create a notification alert. If a site becomes available you will receive an email notice.

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah ambruk pada perdagangan hari ini, Kamis (22/8/2024) setelah diguncang panasnya suhu politik Indonesia. Kondisi rupiah berbanding terbalik dengan tren dua bulan terakhir.

Merujuk pada data Refinitiv, nilai tukar rupiah pada hari ini, Kamis (22/8/2024) pukul 11.02 aa di posisi Rp 15.605/US$1 atau melemah 0,81%.

Pelemahan ini memperburuk kondisi rupiah. Mata uang Garuda melemah 0,32% pada penutupan perdagangan kemarin, Rabu (21/8/2024). Melemahnya rupiah ini berbanding terbalik dengan penguatan rupiah pada tiga hari sebelumnya di mana mata uang Garuda menguat 1,66%.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebelumnya sangat perkasa khususnya pada Agustus. Apresiasi rupiah ini didominasi oleh faktor eksternal khususnya yang datang dari AS meskipun dalam waktu dekat mengalami pelemahan.

Sejumlah analis menilai ambruknya nilai tukar rupiah pada hari ini akibat situasi politik dalam negeri yang memanas.

"Ya salah satunya begitu karena transisi dan dinamika politik," ungkap Ekonom Bank Danamon, Hosianna Situmorang kepada CNBC Indonesia, Kamis (22/8/2024).

Hal senada juga diungkapkan oleh Ekonom Sucor Sekuritas Ahmad Mikail. Ada kekhawatiran investor jika pemilihan kepala daerah (pilkada) diulang karena ada perbedaan keputusan antara Mahkamah Konstitusi (MK) dan Mahkamah Agung (MA).

Seperti diketahui, aksi demo besar-besaran mahasiswa dan buruh digelar hari ini, Kamis (22/8/2024). Aksi demo adalah bentuk protes atas keputusan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Rapat panitia kerja (panja) terkait Revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) pada Rabu (21/8/2024) menyepakati menggunakan putusan MA terkait batasan usia calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub).

Putusan MA mengatur syarat usia calon kepala daerah ditentukan pada saat pelantikan calon terpilih. Sementara putusan MK Nomor 70/PUU-XXII/2024 tentang syarat usia calon kepala daerah dihitung saat penetapan pasangan calon di pemilihan kepala daerah atau Pilkada.Putusan MA Nomor 23 P/HUM/2024 pada 4 Juni 2024 lalu memerintahkan Komisi Pemilihan Umum atau KPU agar mengubah Peraturan KPU atau PKPU. MA menyebutkan batas usia 30 tahun untuk calon gubernur dan 25 tahun untuk calon bupati atau wali kota diubah menjadi berlaku saat pelantikan kepala daerah terpilih.

Putusan DPR lain yang menuai kontra adalah putusan DPR yang menolak putusan MK mengenai batas partai yang mengikuti pilkada. Sebelumnya, MK mengijinkan partai yang tidak memenuhi syarat 20% kursi DPRD untuk mengajukan kepala daerah.

Namun, Badan legislatif (Baleg) DPR  tidak memasukkan putusan MK tersebut dalam RUU Pilkada. Konsekuensinya, partai maupun koalisi partai yang memiliki kursi di DPRD harus memiliki setidaknya 20% kursi di dewan legislatif daerah atau 25% akumulasi suara di daerah tersebut baru dapat mengajukan calon kepala daerah.

Perbedaan pandangan inilah yang menurut Mikail bisa berdampak luas terhadap pilkada yang akan digelar 27 November.

"Iya politik orang takut, ketidakpastian politik tinggi. Karena kalo DPR berbeda dengan keputusan MK ada kemungkinan pilkada ulang," ujarnya.

"Jika ada judicial review ke MK. Kemungkinan MK bisa menganulir hasil pilkada karena berbeda dengan keputusan MK. Jadi menimbulkan ketidakpastian politik," terang Mikail.

Berkaca dari situasi politik yang pernah terjadi sebelumnya, nilai tukar rupiah pada saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil real count presiden dan wakil presiden pada 20 Mei 2024 cenderung stagnan 0% di angka Rp15.710/US$.

Rupiah menguat tipis 0,003% pada 17 Oktober 2023 saat MK memutuskan soal batas usia calon wakil presiden (cawapres) yang menjadi jalan Gibran Rakabuming Raka maju dalam pilpres 2024. Rupiah melemah 0,16% pada 15 Februari 2024 atau setelah pilpres 2024 digelar dan hasil quick count sudah menunjukkan Prabowo Subianto memenangi pilpres.

Menanggapi situasi saat ini, Ekonom Senior Bank Central Asia (BCA), Barra Kukuh Mamia cenderung melihat bahwa pelemahan rupiah ini terjadi karena penguatan sebelumnya begitu cepat jika dibandingkan emerging market lainnya dan rupiah saat ini overvalue. Nilai tukar rupiah menguat tajam sejak akhir Juni 2024. Rupiah menguat dalam 6 pekan dari delapan pekan terakhir.

"Fair value kita jangka pendek sekitar 15.800-16.000, tetap jangka panjang lebih ke 16.000-16.5000," papar Barra kepada CNBC Indonesia.

Begitu pula dengan Ekonom Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto yang menyampaikan bahwa pelemahan rupiah ini sejalan dengan tren dolar yang menguat secara global karena investor ambil langkah profit taking sebelum ada agenda ekonomi penting yakni Jackson hole symposium.

"Tidak terlalu banyak concern walaupun ada kisruh putusan MK. Tapi saya rasa untuk pengaruh ke domestik masih relatif sangat terbatas," ungkap Myrdal kepada CNBC Indonesia.

Sebelum rupiah mengalami pelemahan, rupiah sempat menguat sebesar 4,77% secara month to date (mtd) hingga 21 Agustus 2024 dan sepanjang tahun ini hanya terdepresiasi sebesar 0,55%.

Rupiah Sempat Menguat TajamRupiah sempat menguat tajam sebelum melemah pada dua hari terakhir. Faktor terbesarnya adalah 'bantuan' dari Amerika Serikat (AS) berupa melemahnya data-data ekonomi AS yang semakin menopang pelonggaran suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).

Setidaknya terdapat lima alasan mengapa rupiah terpantau sangat perkasa hanya dalam kurun waktu tiga pekan, mampu mendekati level akhir tahun lalu yakni Rp15.395/US$.

1. Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Bank sentral AS (The Fed) diperkirakan akan memangkas suku bunganya pada pertemuan September mendatang. Hal ini tercermin dari survei CME FedWatch Tool yang menunjukkan 100% pelaku pasar berekspektasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya di bulan depan.

Foto: Meeting Probabilities

Sumber: CME FedWatch Tool

Saat ini yang menjadi perhatian pelaku pasar yaitu soal seberapa besar The Fed akan membabat suku bunganya di bulan depan.

Sekitar 65% pelaku pasar meyakini The Fed cenderung memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps), sedangkan 35% sisanya justru meyakini The Fed memangkas suku bunganya lebih dalam yakni 50 bps.

Indeks dolar AS (DXY) terpantau ambles cukup dalam dari 104,09 pada akhir Juli 2024 menjadi 101,04 pada 21 Agustus 2024 atau turun 2,58% dalam tiga pekan terakhir.

Tersungkurnya DXY ini memberikan angin segar bagi rupiah mengingat ketika DXY anjlok, maka tekanan terhadap rupiah menjadi semakin minim.

Turunnya DXY ini juga tak lepas dari ekspektasi pemangkasan suku bunga AS, mengingat secara umum, ketika suku bunga suatu negara menurun, maka mata uangnya pun cenderung mengalami pelemahan.

3. Investor Asing Banjiri Pasar Keuangan Indonesia

Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa pada 5-8 Agustus dan 12-15 Agustus 2024, total net foreign flow ke Surat Berharga Negara (SBN), pasar saham, dan Sertifikat Rupiah Bank Indonesia (SRBI) tercatat lebih dari Rp11 triliun.

Terkhusus SBN yang memberikan imbal hasil tinggi terpantau sangat diminati asing sebesar Rp7,36 triliun pada transaksi 12-15 Agustus 2024.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan, aliran modal asing itu berbalik arah dari posisi bulan sebelumnya yang terbilang masih seret.

"Terkait inflow memang Agustus ini marketnya memang agak berbalik karena ada risk on di global sehingga kita lihat inflow banyak masuk," kata Destry saat konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Rabu (21/8/2024).

4. SUN RI Diserbu Asing

Surat Utang Negara (SUN) Indonesia sangat diminati asing yang tercermin dari data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR).

Jika melihat penawaran dari asing pada lelang SUN juga terpantau naik signifikan menjadi Rp24,47 triliun, memecahkan rekor tertinggi sejak Februari 2023 dengan capaian incoming bids asing Rp24,68 triliun.

Sementara yang diserap pemerintah dari asing tetap konservatif, tak sampai seperempat porsi, hanya senilai Rp7,75 triliun. Sehingga, secara total untuk penyerapan lelang SUN terakhir mencapai Rp27 triliun, di atas rencana target indikatif sebesar Rp22 triliun.

CNBC INDONESIA RESEARCH